Regenerasi
Segala sesuatu
Bukan yang baru
Terdiam, bau lembab
Bumi, terbakar rakus
Krisis kritis
Harga jual melejit
Raga tersiksa
Lihat, bidang berduri!
Kawat besi melilit
Dalam cahaya
Ruang bercermin
Busung lapar mengerang
Di ujung kontradiksi
Membebaskan derita
MiRa - Amsterdam, 24 Juni 2010
Wednesday, June 30, 2010
[Haiku] Buruh Migran Menggugat
Di bawah atap
Wakil rakyat terbius
Bulan menangis
Sampah menggunung
Merambah kehidupan
Sungai mengering
Burung pelatuk
Suara menggelegar
Mengetuk pohon
Jejak semangat
Buruh migran menggugat
Menuntut adil
Rumput ilalang
Melangkah derap maju
Kuasa langgeng
MiRa - Amsterdam, 8 Maret 2010
[Haiku] Bugenvil
Sakit dan demam
Melihat cuaca cerah
Rasa menggigil
Di rumah lama
Kenangan masa lalu
Buku di bakar
Datang dan pergi
Tangis si kecil sendu
Tak kunjung tiba
Merah merona
Bugenvil payung alam
Tegar menanti
Tertidur lelap
Mimpi memetik hari
Ayah menyapa
Pohon berdaun
Di atas batu nisan
Parkit menatap
MiRa - Amsterdam, 6 Maret 2010
[Haiku] Salju di musim semi
Mentari pagi
Gigi menggigil ngilu
Luluh dan retak
Kuncupnya bunga
Berselimut salju
Di musim semi
Burung merpati
Merajut dahan pohon
Bunda tersenyum
Menanti senja
Aku menatap cermin
Koruptor lenyap
MiRa - Amsterdam, 17 Februari 2010
Gigi menggigil ngilu
Luluh dan retak
Kuncupnya bunga
Berselimut salju
Di musim semi
Burung merpati
Merajut dahan pohon
Bunda tersenyum
Menanti senja
Aku menatap cermin
Koruptor lenyap
MiRa - Amsterdam, 17 Februari 2010
[Haiku] Bengawan Solo
Air mengalir
Bengawan Solo merah
Angin menghembus
Mengepak sayap
Kastel tetap berdoa
Gema mengudara
Tanah garapan
Ditinggal kerbau lapar
Pendatang tamak
Catatan lama
Batu tulis terukir
Pohon sekarat
Bunga kahyangan
Menatap cermin diri
Pelangi sirna
MiRa - Amsterdam, 18 Februari 2010
Bengawan Solo merah
Angin menghembus
Mengepak sayap
Kastel tetap berdoa
Gema mengudara
Tanah garapan
Ditinggal kerbau lapar
Pendatang tamak
Catatan lama
Batu tulis terukir
Pohon sekarat
Bunga kahyangan
Menatap cermin diri
Pelangi sirna
MiRa - Amsterdam, 18 Februari 2010
[Haiku] Misteri Pohon Jenaka
Pohon cemara
Hidup bersama luka
Angin mendesis
Ahli nujum bertapa
Di Kubangan Misteri
Elok gemulai
Pohon hutan berdansa
Berpayung jamur
Alunan musik mistik
Bersenandung jenaka
Celah cahaya
Menggugat kebisingan
Bulan purnama
Peristiwa berdarah
Menyimpan duka lara
Bunga ditanam
Gundukan pemakaman
Misteri vulkan
Air mengalir kering
Gemerisik ilalang
MiRa - Amsterdam, 22 Maret 2010
Hidup bersama luka
Angin mendesis
Ahli nujum bertapa
Di Kubangan Misteri
Elok gemulai
Pohon hutan berdansa
Berpayung jamur
Alunan musik mistik
Bersenandung jenaka
Celah cahaya
Menggugat kebisingan
Bulan purnama
Peristiwa berdarah
Menyimpan duka lara
Bunga ditanam
Gundukan pemakaman
Misteri vulkan
Air mengalir kering
Gemerisik ilalang
MiRa - Amsterdam, 22 Maret 2010
[Tanka] Kuncup Daun
[Haiku] Rumah bawah Jembatan
Air di sungai
Bening mengalir tenang
Ke laut lepas
Di atas air
Menyusuri rel listrik
Metro meluncur
Teras berpayung
Rumah bawah jembatan
Teduh mengapung
Teringat sketsa
Gubug di pinggir kali
Berdinding kardus
Di kali Malang
Berlimbah anyir darah
Nyawa pemulung
Moncong senjata
Rumah kumuh tergusur
Hidup bergolak
MiRa - Amsterdam, 28 April 2010
Bening mengalir tenang
Ke laut lepas
Di atas air
Menyusuri rel listrik
Metro meluncur
Teras berpayung
Rumah bawah jembatan
Teduh mengapung
Teringat sketsa
Gubug di pinggir kali
Berdinding kardus
Di kali Malang
Berlimbah anyir darah
Nyawa pemulung
Moncong senjata
Rumah kumuh tergusur
Hidup bergolak
MiRa - Amsterdam, 28 April 2010
[Haiku] Aksi Mogok Kerja Tukang Sampah
[Tanka] Di Musim Semi
Sinar mentari
Menapak jejak fajar
Berseri seri
Dari seberang danau
Samar suara suling
Angin menyapa
Berteduh bawah pohon
Lembut, tersenyum
Ah..rindu Pegunungan
Jauh di ufuk timur
Malam merayap
Alam mengusik jiwa
Sinar berkelip
Mata menatap binar
Sketsa bentangan bintang
MiRa - Elisabeth Samsonstr, 4 Juni 2010
Menapak jejak fajar
Berseri seri
Dari seberang danau
Samar suara suling
Angin menyapa
Berteduh bawah pohon
Lembut, tersenyum
Ah..rindu Pegunungan
Jauh di ufuk timur
Malam merayap
Alam mengusik jiwa
Sinar berkelip
Mata menatap binar
Sketsa bentangan bintang
MiRa - Elisabeth Samsonstr, 4 Juni 2010
[Haiku] Cermin Taman Labirin
Di kuncup bunga
Merintis kontradiksi
Mata hatinya
Terjaga dalam kelam
Ganas dunia malam
Anak menghilang
Akal sehat terbakar
Mamak merintih
Warisan darah rakyat
Arca berisi raga
Lalang buana
Terbang labil melayang
Berpetualang
Taman bunga labirin
Jiwa bercermin diri
Dalam dirinya
Kenangan masa lalu
Menyimpan duka
Genangan air mata
Mengalir madu racun
MiRa - Amsterdam, 22 April 2010
Merintis kontradiksi
Mata hatinya
Terjaga dalam kelam
Ganas dunia malam
Anak menghilang
Akal sehat terbakar
Mamak merintih
Warisan darah rakyat
Arca berisi raga
Lalang buana
Terbang labil melayang
Berpetualang
Taman bunga labirin
Jiwa bercermin diri
Dalam dirinya
Kenangan masa lalu
Menyimpan duka
Genangan air mata
Mengalir madu racun
MiRa - Amsterdam, 22 April 2010
[Haiku] Ilustrasi Memori
Burung tekukur
Terbang melayang pergi
Hadir dinanti
Bayi menangis lapar
Mengusik keheningan
Di kegelapan
Awan melangkah angkuh
Berjubah kabut
Hiruk-pikuk di jalan
Menebar kedengkian
Fitnah dan benci
Bergolak tanpa henti
Menantang hidup
Baik menjadi jahat
Jati diri tergadai
Langit kelabu
Dipematangan sawah
Belum memudar
Banjir lumpur Lapindo
Menuntut keadilan
Bayangan senja
Sorot mata memandang
Melebur lara
Terdengar gemerisik
Air di atas batu
Anak dan cucu
Merajut cinta kasih
Di gubug tua
Menatap masa depan
Melawan kebatilan
MiRa - Amsterdam, 23 April 2010
Terbang melayang pergi
Hadir dinanti
Bayi menangis lapar
Mengusik keheningan
Di kegelapan
Awan melangkah angkuh
Berjubah kabut
Hiruk-pikuk di jalan
Menebar kedengkian
Fitnah dan benci
Bergolak tanpa henti
Menantang hidup
Baik menjadi jahat
Jati diri tergadai
Langit kelabu
Dipematangan sawah
Belum memudar
Banjir lumpur Lapindo
Menuntut keadilan
Bayangan senja
Sorot mata memandang
Melebur lara
Terdengar gemerisik
Air di atas batu
Anak dan cucu
Merajut cinta kasih
Di gubug tua
Menatap masa depan
Melawan kebatilan
MiRa - Amsterdam, 23 April 2010
[Tanka] Kemandirian
Bulan berslaput awan
Membias sinar
Tersenyum getir
Batas mata memandang
Awan melangkah jauh
Mata hati bercermin
Nasib si miskin
Tiada daya
Bermimpi hidup mapan
Jiwa rapuh meronta
Akar kenangan
Penggusuran pemukim
Digenggam erat
Pahit getirnya hidup
Siapa yang peduli
Kemandirian
Merajut ketegaran
Jiwa melawan
Hak hidup dirampas
Keadilan dituntut
MiRa - Amsterdam, 30 April 2010
Membias sinar
Tersenyum getir
Batas mata memandang
Awan melangkah jauh
Mata hati bercermin
Nasib si miskin
Tiada daya
Bermimpi hidup mapan
Jiwa rapuh meronta
Akar kenangan
Penggusuran pemukim
Digenggam erat
Pahit getirnya hidup
Siapa yang peduli
Kemandirian
Merajut ketegaran
Jiwa melawan
Hak hidup dirampas
Keadilan dituntut
MiRa - Amsterdam, 30 April 2010
[Haiku] Jurang stagnasi
Di musim panas
Pada hari yang panjang
Bermimpi pendek
Mentari pagi, terbit
Membias sinar binar
Daya antisipasi
Jurang stagnasi
Di hujan badai
Jalan yang dilalui
Tak mungkin kan kembalii
Semut di cabang pohon
Berlalu-lalang
Berpayung daun
Angin merebak harum
Mawar merah berduri
MiRa - Amsterdam, 18 Mei 2010
Pada hari yang panjang
Bermimpi pendek
Mentari pagi, terbit
Membias sinar binar
Daya antisipasi
Jurang stagnasi
Di hujan badai
Jalan yang dilalui
Tak mungkin kan kembalii
Semut di cabang pohon
Berlalu-lalang
Berpayung daun
Angin merebak harum
Mawar merah berduri
MiRa - Amsterdam, 18 Mei 2010
[Haiku] Alam Menggugat
Kisah petani
Membangun lahan tani
Mengimpor beras
Air keruh beracun
Mengalir di Kubangan
Pohon meranti
Hidup bersama luka
Angin mendesis
Menebang batang pohon
Hutan terbakar ludes
Celah cahaya
Sinar bulan purnama
Menggugat kelam
Berkobar dalam sekam
Api tak mungkin redup
MiRa - Amsterdam, 25 Mei 2010
Membangun lahan tani
Mengimpor beras
Air keruh beracun
Mengalir di Kubangan
Pohon meranti
Hidup bersama luka
Angin mendesis
Menebang batang pohon
Hutan terbakar ludes
Celah cahaya
Sinar bulan purnama
Menggugat kelam
Berkobar dalam sekam
Api tak mungkin redup
MiRa - Amsterdam, 25 Mei 2010
[Tanka] Musim semi di pelataran rumah
(1)
Pesona bunga
Hujan di musim semi
Segar merekah
Senyum melepas lelah
Lemah lunglai menyurut
(2)
Menanti cerah
Di pelataran rumah
Menatap langit
Burung pipit mencicit
Meninggalkan sarangnya
(3)
Angin semilir
Ingat nasib bencana
Lumpur Lapindo
Malam kelam berduka
Dilanda mimpi nyeri
MiRa - Amsterdam, 2 Juni 2010
Pesona bunga
Hujan di musim semi
Segar merekah
Senyum melepas lelah
Lemah lunglai menyurut
(2)
Menanti cerah
Di pelataran rumah
Menatap langit
Burung pipit mencicit
Meninggalkan sarangnya
(3)
Angin semilir
Ingat nasib bencana
Lumpur Lapindo
Malam kelam berduka
Dilanda mimpi nyeri
MiRa - Amsterdam, 2 Juni 2010
[Tanka] : Palestina Berduka
(1)
Suara gema
Memanggil dari jauh
Sinyal mendekat
Mata hati, pikiran
Bertautan menyatu
(2)
Kenangan lalu
Di batas tembok
Rahim bumi berdarah
Palestina bergolak
Tak ada kedamaian
(3)
Kesedihan meluap
Dalam bayangan gelap
Ratapan duka
Karma ulah manusia
Berbulan madu
(4)
Kilau cahaya
Teriknya musim panas
Batuan mandul
Wajah dikerumunan
Bercermin peperangan
(5)
Di kaki langit
Biru tidak berujung
Berawan putih
Tak ada lebih baik
Untuk bermimpi esok
MiRa - Amsterdam, 3 Juni 2010
Suara gema
Memanggil dari jauh
Sinyal mendekat
Mata hati, pikiran
Bertautan menyatu
(2)
Kenangan lalu
Di batas tembok
Rahim bumi berdarah
Palestina bergolak
Tak ada kedamaian
(3)
Kesedihan meluap
Dalam bayangan gelap
Ratapan duka
Karma ulah manusia
Berbulan madu
(4)
Kilau cahaya
Teriknya musim panas
Batuan mandul
Wajah dikerumunan
Bercermin peperangan
(5)
Di kaki langit
Biru tidak berujung
Berawan putih
Tak ada lebih baik
Untuk bermimpi esok
MiRa - Amsterdam, 3 Juni 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)