Rembulan di senja hari, Amstelkade - 25 Mai 2010
Di balik cadar
Mulutnya komat-kamit
Begitu pucat
Hidangan makan malam
Berisi kepedihan
Ah.. kisah pahit
Tak ada yang peduli
Dan dilupakan
Beranjak dari duduk
Dia terhuyung-huyung.
Di hari kerja
Menuai kebencian
Terjerat krisis
Kemiskinan membukit
Kesenjangan sosial
Kelahiran imigran diperbudak!
Uang dan kekuasaan menjadi bencana kejahatan manusia
Keindahan sayap kupu-kupu dicukur,
terkubur dalam usia kepompong.
Orang kaya tidak membayar tenaga kerja kita
Bunga uangpun hasil rampasan kekayaan alam,
yang dimiliki nenek moyang kita.
Kelaparan waktu tak pernah mati
Awan kelabu
Menyelimuti bulan
Di kegelapan
Tenang, menyapa aneh
: "Jangan berdiri di angin!"
Hatinya surut
Memori matahari,
Mengalir kering
Keheningan membisu
Waktu mengalahkan kita.
Keberuntungan,
sistim kapitalisme
Jiwa apatis
Lintasan kehidupan
Menggali kuburannya
Bercermin diri
Kecemasan menggumpal
Miskin dan hina
Musim silih berganti
Ada saat melawan!
MiRa - Amsterdam, 20 Juni 2010
No comments:
Post a Comment