Di kekosongan
Masuk akal pikiran
Bersarat makna
Putih sabar menunggu
Biarkan tinta kering
Saling memandang
Mata berbinar jalang
Kesengsaraan
Genggamlah tanganmu, bersama
dalam aliran darah kita,
untuk menggugat keberanian,
membebaskan penderitaan,
keadilan harus ditegakkan.
Walaupun angin topan,
menembus rasa duka lara,
jiwa semangatmu tak akan punah.
Ah..ku pikir, kau merasa,
Semuanya benar-benar nyata.
Ataukah hanya mimpi,
yang dihimpit cermin diri,
dari masa lalunya
Dalam hidupnya
Yang tidak tampak
Menjadi fakta
Di bumi pertiwi,
kekayaan alammu,
terkuras habis,
air jernih,
menjadi,
keruh.
Langit memerah
Matahari merona
Berbunga api
Pesan terakhir
Mengarah jejak langkah
Untuk mendatang
Musim silih berganti
Anak zaman menantang
MiRa - Amsterdam, 15 Juli 2010
No comments:
Post a Comment