Wednesday, January 8, 2014

[HAIBUN] Gunung Merapi Murka

letusan panas
kawah gunung merapi
menyembur abu

Api bara meluap ganas
panas membakar terluka memar
menebar debu di atas derita rakyat

Awan kelabu gunung vulkanik
membalut duka lara insani
bencana alam meluluh lantak kehidupan

Kini alam sedang murka
akibat keserakahan manusia
atas kepastian hidup rakus materi

Letusan gunung merapi
menjadi peringatan di bumi pertiwi
lalu siapa peduli rakyat sengsara?

Langit berkabut
Surya berduka cita
Bumi meratap

MiRa - Amsterdam, 08 Januari 2014

Tuesday, January 7, 2014

Kasus Kenaikan Harga Elpiji nonsubsidi sebagai Kejutan Awal Tahun Baru 2014

Kenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram, yang diberlakukan tanggal 1 Januari 2014 menuai keresahan dan kepanikan masyarakat golongan menengah ke bawah, terutama rakyat miskin papa. see info: http://cardiacku.blogspot.nl/2014/01/masyarakat-resah-akibat-kenaikan-harga.html

Bahkan para pedagang kecil maupun rakyat miskinnya menjadi tak berdaya, see info: http://megapolitan.kompas.com/read/2014/01/05/1402397/Harga.Gas.12.Kg.Naik.Pemilik.Warteg.Tak.Ingin.Rugi

Bila jatah kebutuhan gas elpiji subsidi 3 kg habis di pasar, karena diborong oleh para spekulan atau para konsumen golongan menengahnya, maka kondisi pengusaha kecil terpuruk dan nasib pekerjanya di PHK, see info: http://www.tribunnews.com/regional/2014/01/06/pengusaha-roti-di-tasikmalaya-phk-buruh-karena-harga-gas-12-kg-naik

Dengan adanya keresahan, kepanikan dan ketidakberdayaan masyarakat akibat dirugikan oleh kebijakan pihak penguasa, akhirnya menimbulkan ketegangan sosial, see info:  http://megapolitan.kompas.com/read/2014/01/06/1203235/Protes.Harga.Elpiji.Buruh.DKI.Ancam.Unjuk.Rasa

Pihak oposisi PDIP pun memprotes ke pemerintahannya yang tidak peduli terhadap kepentingan rakyat kecil, sehingga bereaksi keras, serta mengajak rakyat secara nasional untuk protes menolak kenaikan harga Elpiji non subsidi.  see info: http://www.beritasatu.com/nasional/158893-pdip-ajak-rakyat-tolak-kenaikan-elpiji-12-kg.html

Sementara itu tanggapan para politisi elit pendukung rezim SBY sibuk dengan pernyataannya masing-masing. Dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga elpiji nonsubsidi,  maka di jelang pemilu 2014 ini dipakai sebagai anjang promosi kepentingan dirinya dan partainya . Para anggota DPR - masing-masing saling berlomba “pernyataan” guna menarik simpati publik, dan dianggap sebagai pahlawan “anti kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi”.

Para politisi elit tersebut, yang bergabung dalam kongsi kekuasaan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II, yaitu dari Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS, PAN, PKB, dan PPP itu, menyikapi seperti lupa diri, atau mungkin sudah keblinger ngiler jabatan politiknya sebagai anggota legislatif. Misalnya, nada pernyataan GOLKAR yang dialamatkan kepada bossnya Partai Demokrat: “…Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pura-pura tidak mengetahui rencana Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram…”, selanjutnya baca info di:  http://nasional.kompas.com/read/2014/01/05/1427019/SBY.Dianggap.Pura-pura.Tak.Tahu.Rencana.Kenaikan.Harga.Elpiji

Presiden SBY dan para menteri KIB jilit II seakan-akan berperan belagak gila, yang menanggapinya seperti pejabat sedang hilang ingatan. Tak heran bila Eva K Sundari, anggota Komisi III dari Fraksi PDIP, berkomentar di media: “Aneh, presiden menyesali naiknya elpiji. Saya baca pagi-pagi kok dia menyesal,” see info http://nonblok.com/ekbiz/energi/item/59057-pdip-heran-presiden-sby-menyesali-kenaikan-harga-gas-elpiji-12-kg?tmpl=component&print=1

Memasuki hari pertama Tahun Baru 2014, merujuk pada kasus kenaikan harga elpiji nonsubsidi. Hal ihwal kejutan awal Tahun Baru 2014  itu, faktanya adalah merugikan kehidupan rumah tangga masyarakat. Pada khususnya rakyat miskin selalu yang menjadi korbannya, bahkan pula dijadikan tumbal antar kepentingan penguasa yang tidak berpihak pada Keadilan Sosial.

Terkait dengan protes penolakan kenaikan harga elpiji nonsubsidi, politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka di Jakarta, Minggu (5/1), menyatakan: “Apabila Pemerintah SBY melanjutkan keputusan politik menaikan harga elpiji, saya mengajak seluruh rakyat bergerak bersama dalam satu barisan perlawanan. Tahun 2014 adalah tahun politik, bukan tahun manipulasi politis atas nama kerugian Pertamina,”

Maka kita tunggu saja hasil protes politisi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, semoga  misi aksi perlawanannya bersih dan murni, walhasil sukses untuk membangun proses Keadilan Sosial dan Kesejahteraan Umum bagi seluruh rakyat Indonesia.  Wallahu a’lam bish-shawab.

MiRa, Amsterdam, 6 Januari 2014