Friday, August 24, 2012

[Tanka] Teror Koruptor

teror mafia
membakar rumah rakyat
ulah koruptor
aksi mengepung kampung
rakyat miskin melawan

fitnah yang licik
politik adu domba
pepesan kosong
media pasar bebas
provokator pilkada

MiRa - Amsterdam, 24 Agustus 2012

*** terinspirasi dari berita dibawah ini ***

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/22/14191962/30.Kebakaran.Terjadi.Selama.Ramadan.di.Jakarta.Barat

30 Kebakaran Terjadi Selama Ramadhan di Jakarta Barat


JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat mencatat sedikitnya 30 peristiwa kebakaran terjadi selama Ramadhan. Dari 30 peristiwa tersebut, penyebab terbanyak adalah hubungan pendek arus listrik.

“Kebanyakan terjadi di Tambora. Di sana selain padat penduduk, banyak warga yang nakal mengambil listrik secara ilegal,” kata Kepala Operasional Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Sutarno di Jakarta, Rabu (22/8/2012).

Ia mengatakan, kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran menjadi faktor utama terjadinya hal tersebut. Menurutnya, warga seharusnya diberikan penyuluhan, pembinaan, dan pelatihan tentang bagaimana cara pertolongan pertama menghadapi peristiwa kebakaran.

Penyuluhan sebenarnya sudah ada, dalam bentuk Sistem Kebakaran Kampung (SKKN). Namun, anggaran yang disediakan masih sangat kecil, hanya untuk satu tahun sekali. Penyuluhan menurutnya harus secara intensif diberikan di kawasan yang rentan kebakaran, seperti di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, yang terkenal padat penduduk.

Akibat lemahnya penyuluhan, apabila terjadi kebakaran, warga malah menyulitkan petugas dalam melakukan pemadaman. Tak jarang, antara petugas dan warga terlibat adu mulut saat pemadaman.

“Seharusnya peran warga untuk membantu petugas hanya cukup memberikan petunjuk lokasi kebakaran, memberikan arahan jalan, dan memberi petunjuk sumber air. Selebihnya percayakan kepada petugas, api pasti bisa padam,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah harus segera memperbaiki alat-alat yang membantu petugas dalam mencegah kebakaran, seperti hydrant. Menurut Sutarno, hydrant yang ada di Jakarta sama sekali tidak bisa membantu pemadaman lantaran daya semprot yang sangat lemah. Hal itu terjadi karena saluran air hydrant menjadi satu dengan saluran air warga.

“Di luar negeri, saluran hydrant sendiri. Makanya, semprotan airnya kencang. Kalau di Jakarta, tidak ada hydrant yang seperti itu. Makanya kami lebih mengutamakan sumber-sumber air seperti saluran dan kali. Terlebih lagi, hydrant banyak yang tidak berfungsi lantaran kopling penutup yang terbuat dari kuningan sering dicuri oleh warga,” katanya.

Sudin Pemadam Kebakaran mencatat, pada 2011, tingkat kebakaran di Jakarta Barat menjadi yang paling tinggi di DKI Jakarta. Sebanyak 195 kasus kebakaran terjadi, dan nilai kerugian mencapai Rp 72.544.700.000.

Di 2012, hingga Juli, jumlah kasus kebakaran sudah terjadi sebanyak 106 kali, dengan kerugian mencapai Rp 39.201.150.000. Total bangunan yang terbakar mencapai 520 bangunan berbagai bentuk, 5 korban jiwa, 16 korban luka-luka, 3 petugas pemadam terluka, dan 142.466 meter persegi luas areal yang sudah terbakar.

“Untuk penyebab, kebakaran paling tinggi diakibatkan oleh hubungan pendek arus listrik sebanyak 74 kasus, kompor 8 kasus, rokok 6 kasus, dan lain-lain 18 kasus,” tutupnya.
**** 
http://www.tempo.co/read/beritafoto/3191/Tangisan-Korban-Kebakaran-Pondok-Bambu

Tangisan Korban Kebakaran Pondok Bambu

Rabu, 22/08/2012 | 10:59
Warga menangisi rumahnya yang habis terbakar di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (22/8). TEMPO/Subekti
***
http://www.tempo.co/read/news/2012/08/09/228422364/Kunjungi-Korban-Kebakaran-Fauzi-Sindir-Jokowi

Kamis, 09 Agustus 2012 | 12:29 WIB

Kunjungi Korban Kebakaran, Fauzi Sindir Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kembali menyindir pesaingnya dalam pemilihan gubernur putaran kedua, Joko Widodo.

Sindiran itu dia ungkapkan ketika mengunjungi korban kebakaran di Kalimati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Agustus 2012.

Sindiran tersebut terekam dalam video berjudul “Foke Pemimpin ”Seribu” Pertanyaan Blunder” dan “Kunjungi Warga Karet Tengsin, Foke Justru Berkampanye” yang diunggah dalam situs YouTube!.

Calon gubernur incumbent yang mengenakan kemeja putih itu datang ke tempat pengungsian warga. Dalam video itu, Fauzi yang datang sebagai Gubernur DKI malah menanyakan kepada warga siapa calon gubernur dalam pilkada putaran kedua yang bakal mereka pilih pada 20 September nanti.

“Sekarang lo nyolok siapa, kalau nyolok Jokowi mending, mah, bangun (rumah) di Solo aja,” katanya seperti termuat di dalam video.

Menanggapi pernyataan Fauzi tersebut, warga hanya tertawa. Namun ada juga warga yang mengiyakan kalimatnya. “Ya, bapaklah, bapak kumis,” kata seorang wanita.

Fauzi kemudian mengatakan saat ini pemerintah daerah akan melakukan inventarisasi kerugian yang terjadi akibat kebakaran tersebut. Dia pun berjanji akan secepatnya memberikan jawaban bagi warga. “Nanti saya akan ambil keputusan sebelum semingggu lagi, deh,” ujar Fauzi.

Fauzi juga meminta warga untuk sabar berada dalam penampungan. “Ya, sabar dulu,” katanya.

Sindiran Fauzi tersebut menuai banyak komentar. Seperti komentar yang ditulis oleh akun bernama Pancakee Rebus. ” Ck ck ck.. Foke udah panik..hahaha.” katanya. Banyak juga tanggapan yang mengecam Fauzi. “Foke tidak lebih mulia dari sampah kotoran.. Sudah tau rakyat lagi kena musibah, masih sempat aje nanya lo nyoblos siape,” tulis pemilik akun Hansgunawan62.

NUR ALFIYAH
***
http://www.tempo.co/read/news/2012/08/14/228423537/Soal-Video-Kebakaran-Foke-Dilaporkan-ke-Panwaslu

Selasa, 14 Agustus 2012 | 17:39 WIB

Soal Video Kebakaran, Foke Dilaporkan ke Panwaslu

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Relawan Buruh untuk Jakarta Baru meminta Panwaslu untuk mengusut kasus dugaan pelanggaran aturan kampanye yang dilakukan oleh Fauzi Bowo.

“Jangan buru-buru mengatakan tak ada pelanggaran jika tidak diinvestigasi lebih lanjut,” ujar salah satu anggota tim relawan, Surya Tjandra saat dihubungi, Selasa, 14 Agustus 2012. Tadi siang, tim relawan ini bersama warga korban kebakaran Karet Tengsin datang ke Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta.

Mereka mengadukan ucapan Fauzi Bowo atau yang biasa disapa Foke ketika mengunjungi warga korban kebakaran di Karet Tengsin. Dalam video yang tersebar di layanan YouTube, Foke menyindir korban kebakaran yang memilih Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama.

Menurut Surya, perkataan Foke saat itu merupakan salah satu bentuk kampanye. “Pernyataan tersebut dapat dimaknai upaya menguntungkan dirinya sebagai calon, dan merugikan penantang,” ujarnya.

Foke, kata dia, berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 32 / 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 117 karena menjanjikan materi berbentuk rehabilitasi rumah kepada para korban. “Hukumannya maksimal satu tahun,” ujarnya.

Surya menambahkan, Foke juga diadukan karena menggunakan isu SARA dengan pernyataan, “jika memilih Jokowi, bangun rumah saja di Solo.” Penyebutan kata Jokowi dan Solo oleh pesaing itu dianggap melanggar pasal 78 ayat b peraturan tersebut.

Selain itu, Surya mengatakan, Foke juga dituduh melanggar pasal 80 karena menggunakan jabatannya untuk melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

Salah seorang warga kebakaran, Eko Wahyudi menilai pernyataan Foke tersebut tidak etis. “Ketika pengungsi tak memikirkan lagi mau memilih Gubernur yang mana, pernyataan itu tidak pada tempatnya,” ujarnya.Namun Eko yang kini tinggal di tempat pengungsian, bersama dua rekannya yang hadir tadi siang tidak mendengar secara langsung pernyataan itu.

Ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdansyah menyatakan akan menindaklanjuti kasus ini dengan hati-hati. “Korban-korban yang datang hari ini tidak ada yang melihat dan mendengar langsung (pernyataan Foke),” ujarnya.

Namun menurutnya saat ini aduan tersebut belum bisa diterima sebagai laporan resmi. Syarat aduan bisa diperlakukan sebagai laporan resmi adalah adanya pelapor dan saksi lebih dari seorang yang mengetahui kejadian tersebut. “Kami masih akan menunggu untuk menentukan sikap,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi terkait video tersebut, Foke enggan berkomentar. Sementara Kepala Media Center Fauzi-Nachrowi, Kahfi Siregar mengatakan ucapan Foke dalam video itu hanya bercanda. “Tidak ada maksud apa-apa. Itu konteksnya menghibur masyarakat,” kata Kahfi.

M. ANDI PERDANA

http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about Coup d’etat ‘65click: http://www.progind.net/
List of books, click:  http://sastrapembebasan.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment