Tuesday, May 13, 2014

Kebenaran untuk Kemanusiaan

Air di parit mengalir
ke sungai lalu ke laut
namun, nilai nominasi
pada musim paceklik
kering kerontang, tercekik

lalu, seperti apa kemiskinan itu
dan, apakah perampasan kekayaan
yang kau miliki atas nama kebesaran Tuhan

Aku mempertanyakan
dimana kebenaran
dari kebohongan, yang
kau nyatakan benar

Dan, tetap mempertanyakan
mengapa masih terus terjadi
yang besar bertambah besar
yang kecil menjadi lebih kecil

Jika pena tak lagi menuliskan
cerita yang ada dalam pikiran
maka tersirat kata tak bermakna

Dalam bait puisi yang disuarakan
tergerus pada alur kisah disonansi
maka tak menyentuh hatinurani

Ada susunan kata-kata usang
yang tak seorangpun menghiraukan
walau puisi kebenaran untuk kemanusiaan

Aku mempertanyakan
akan mengarah kemana
susunan rangkaian kata-kata
yang dinyatakannya, mengapa
terhenti membisu di keheningan

Masih mencekam di kuburan massal
dan, aku tetap mempertanyakannya
dimanakah kebenaran yang benar

Ada kasak-kusuk kemunafikan manusia
yang selaras dengan kehidupan hipokrisi
cepat atau lambat kejahatan akan terungkap

MiRa - Amsterdam, 13 Mei 2014






No comments:

Post a Comment